Paru-paru merupakan salah satu organ yang paling penting dalam tubuh. Meski demikian, kinerja paru-paru bisa terganggu bila mengalami penyakit. Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan gangguan fungsi paru-paru. Tidak hanya satu, pneumonia berpotensi untuk menyerang satu atau beberapa bagian paru-paru sekaligus.
Ketika seseorang mengalami pneumonia, maka ia bisa menunjukkan gejala yang sangat variatif. Gejala bisa berkembang secara tiba-tiba atau perlahan dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam. Adapun beberapa gejala yang mungkin ditunjukkan oleh penderita Pneumonia adalah:
• Sesak napas
• Demam
• Diare
• Batuk kering atau batuk berdahak
• Detak jantung meningkat
• Menggigil dan berkeringat
Tidak ada kategori khusus yang menunjukkan siapa saja kalangan yang bisa terkena pneumonia. Diketahui bahwa lansia diatas usia 65 tahun dan batita lebih rentan terkena jenis pneumonia yang berat. Apabila orang tua atau anak Anda mengalami gejala seperti diatas, maka perlu diwaspadai dan dibawa ke dokter.
Apabila pneumonia menyerang lansia, demam tinggi belum tentu terjadi. Biasanya, justru terjadi penurunan suhu tubuh hingga 37 derajat. Sementara pada anak-anak, gejala tambahan yang sering muncul adalah lemas, takipnea atau nafas yang cepat, sering mendengkur atau napas berbunyi, retraksi atau terjadinya tarikan antara otot leher dan dada. Anda harus waspada bila terkadang bibir dan ujung jari anak mulai membiru.
Kapan Harus Ke Dokter?
Apabila Anda menjumpai orang sekitar Anda mengalami gejala-gejala diatas, Anda bisa langsung mengajaknya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Salah satu gejala yang paling perlu diwaspadai adalah batuk yang tidak kunjung sembuh. Beberapa gejala yang menunjukkan bahwa penyakit sudah sangat parah adalah:
• Sulit bernafas atau sesak napas
• Linglung dan sering mengantuk
• Batuk berdarah
• Bibir dan ujung jari berwarna kebiruan
• Kulit pucat disertai dengan munculnya bercak dan ruam
Pengidap penyakit pneumonia harus melakukan pengobatan dan kontrol secara rutin hingga dinyatakan benar-benar sembuh. Meski demikian, pengidap yang memiliki sistem imun lemah atau penyakit lainnya yang bisa meningkatkan resiko terjadinya pneumonia harus tetap melakukan kontrol rutin ke dokter.